Tak pernah, ini kubayangkan akan
terjadi dihidup ini...
Namun kini jelas ada dan terbukti
kuberubah....
Itulah
sepenggal lirik lagu Delon yang berjudul Bahagiaku.
Entah mengapa, lagu ini menyentuh untuk diriku sendiri. Lagu tersebut memang
teramat sangat sederhana, akan tetapi maknanya begitu mendalam. Mungkin aku
belum berada di puncak kesuksesan, tapi disini aku dapat menunjukkan bahwa aku
bisa. Yaaaah..bisa bisa bisa. Ingin sekali kembali ke masa SMP. Masa-masa pada
saat aku mimpi buruk berkepanjangan. Aku pun tidak tahu, apa salahku? Sehingga
sulit sekali mencari teman. Terisolir? Sungguh, aku merasa sangat terisolir.
Temanku hanya satu pada saat itu, Karlina namanya. Selain itu, dari kelas lain.
Aku
sering merasa dianggap tidak mempunyai potensi apapun. Sehingga, yaaaah apasih
gunanya aku disini? Mimpiku hanya sepele. Sedari SD, aku ingin sekali menjadi
dirigen saat upacara. Tetapi, hingga lulus, tugas tersebut belum pernah
kudapatkan. Yaah, mungkin temanku pada kurang berani untuk membacakan Pembukaan
UUD 1945. Karena, tugas inilah yang paling ekstrim. Hemm..tidak bisa dijelaskan
seperti apa bentuk ekstrimnya. Di SMP, saat mendapat giliran untuk menjadi
petugas upacara, aku selalu berada di barisan paduan suara, yang berarti tidak
kebagian tugas dengan kata lain tidak diberi kepercayaan. Selalu saja protes
dalam hati. Yaah, aku dulu pendiam dan parahnya lagi aku penakut. Aku selalu
mengalah dan kalah. Mungkin di kelasku ada orang yang cenderung lebih berkuasa
atau ingin berkuasa. Jalan yang kutempuh hanyalah diam dan berdoa. Saat latihan
jadi petugas upacara, aku selalu merasa gatal melihat temanku yang (ditunjuk)
menjadi dirigen. Aku tahu, caranya memimpin lagu hitungannya
salah, tangannya pun tidak sesuai dengan ketukannya. Sekali lagi, aku hanya
bisa berkata dalam hati “ini, aku bisa”.
Di
SMA, merasa berbeda. Yaaah, hampir semua guru dan karyawan
mengenalku dan hampir semua event aku diikutkan terutama mengenai karya ilmiah.
Disini, aku bukanlah seorang aktivis. Aku pun merasa anti dengan yang namanya
OSIS, Rohis, apalagi Pramuka. Ekstrakurikuler yang aku ikuti adalah bahasa
inggris dan Karya Ilmiah Remaja (KIR). Hemm..akademis banget ya sepertinya.
Mengenai
bahasa inggris, mengapa aku memilihnya? Karena aku ingin go internasional
dengan penelitianku. Ya, itulah mimpiku. Tapi mengapa, aku orangnya begitu
malas. Tentang KIR, aku sangat menyukai penelitian. Pada awalnya, aku
terinspirasi dengan guru biologiku yang akhirnya keterusan sampai saat ini
(semester 6 awal).
Wujud dari semua ini
adalah aku tergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Penelitian yang
bernama Kelompok Studi Ilmiah Mipa Scientist (KSI MIST). Aku tergabung disini
sejak tahun 2011, awal banget saat aku menjadi mahasiswa baru. Masih teringat
jelas saat pendaftaran, aku diantar oleh pemandu OSPEK, Mbak Nidhi. Beliau
adalah Sekjend HimaBio 2011. Kuikuti alur untuk menjadi anggota tanpa ku tahu
bahwa semua event yang kuikuti adalah alur masuknya. Mulai dari Mist School #3,
Stadium General (Forum berlima), dan Research Champion (RC). Sebenarnya sebelum
RC, ada Research Night (RN), sayangnya aku belum beruntung untuk mengikuti
kegiatan tersebut dikarenakan ada Studi Lapangan (SL) ke Pantai Krakal.
To be continue...