Semangat
dan pantang menyerah. Itulah sifat yang tergambarkan dalam diri seorang
mahasiswa baru dari Fakultas Teknik. Ia benama Rizky. Entah mengapa aku ingin
mengulas kisah yang sangat mengisnspirasi dari dirinya. Baru satu bulan, aku
mengenalnya dalam Research Team, salah satu alur dari UKM Penelitian UNY.
22
September 2013, pertama kali kubertemu dengannya. Kami dibimbing oleh dua orang
mentor yang luar biasa, Mas Ingge dan Wahyu Ihsan namanya. Tetapi dalam proses
pembimbingan, kami lebih sering dibimbing sama mas Ingge. Hemm..mentor yang
menginspirasi sudah biasa kali ya, tak perlu dibahas. Maba yang menginspirasi,
baru luar biasa.
Kembali
ke topik awal. Saat pembagian tim, itulah awal dari berinteraksinya aku dan
Rizky, emh ditambah Tesa. Rizky dan Tesa dulu satu SMK, yang dulu pernah
berjuang bersama-sama meraih juara 3 Lomba Kreativitas Siswa. Dari raut
wajahnya sudah terlihat bahwa mereka ini adalah anak-anak dengan semangat yang tinggi.
Wajah-wajah itulah yang membuatku menunda mengerjakan PKMM ku yang telah direncanakan
sejak awal September 2013. Yaah, aku lebih mementingkan PKMP dari Research Team
yang kukerjakan bersama mereka. Karena, mereka semangat banget, dan aku tidak
mau membuat mereka kecewa. Emmh, ada satu partner lagi namanya Erric. Dia
adalah orang yang juga membantuku dalam tim ini.
Nastar
Bekatul. Itulah topik dari PKM Research Team kami. Awalnya sempat bingung
antara mau dibuat PKMP atau PKMK. Karena belum tahu kandungan gizinya, akhirnya
kami lebih memilih untuk dibuat PKMP. Untuk memutuskan jenis PKM-nya saja,
rizky masih sempat bertanya juga dengan guru SMK-nya, dan jawabannya pun sama,
PKMP. Yaah, itu adalah karya dia dan Tesa yang sempat meraih juara 3 LKS.
Saat
pertama membaca susunan penulisan dari Rizky, aku tertawa ngakak. Bukan hanya karena penulisannya yang amburadul, akan tetapi
juga teringat pada saat aku SMA. Rizky mendingan, rumusan masalah ada 5
tujuannya ada 8, aku dulu antara tujuan dan kesimpulan sama sekali tidak ada
sangkut pautnya. Padahal kesimpulan itu menjawab tujuan. Akhirnya dibantailah
pada saat presentasi di Kabupaten. Hmm..pengalamanku yang sangat menyedihkan.
Hebatnya
Rizky, dia langsung bertanya dan sangat antusias untuk memperbaiki karyanya. Sore
diberi PR ini, besoknya sudah langsung dikerjakan. Minta dikoreksi, konsultasi
sama mas mbak UKMP, dan langsung disempurnakan. Tanpa lelah dalam mencari ilmu.
Bahkan, tak jarang ia datang ke mipa untuk mencari dosen pembimbing.
5
Oktober adalah waktu untuk ulpload internal. Sebelum upload, ia terus
menyempurnakan PKM-nya itu. Yaah di depan Sekre KSI MIST yang penuh dengan
keramaian maba-maba yang ingin berkarya. Saat mau upload, web-nya error. Pada
malam harinya, Erric-lah yang bertugas untuk upload.
Hmm..hari
demi hari terlewati. Sampai persiapan presentasi proposal. Hmm..semangatnya
yang membara dari imogiri sampai ke UKMP untuk belajar presentasi. Pada saat
presentasi pun, ia terlihat keren banget. Benar-benar menerapkan saran dari
sang mentor.
Sampai
saat H-1 upload eksternal. Pada sore harinya tiba-tiba dapat sms “mbak, mas,
tas-ku dan semua isinya hilang. Pkm yang sudah fix ada di laptop dan belum
sempat aku upload. Maaf sekali L sekarang aku bingung mau ngapain.”
Apa
yang akan kalian lakukan, jika kalian menjadi si pemilik tas?
Kalau
aku, mungkin galau, sedih, dan kehilangan semangat. Mungkin aku tak akan pernah
berpikir akan PKM-PKM-an yang telah kuperjuangkan selama satu bulan.
Hmm..saat
itu aku berusaha menenangkannya. Aku pun tak membahas PKMP-nya itu. Aku hanya
mengikuti dia saja.
Lalu
ia tanya “terus bagaimana?”. Dan kujawab “tidak apa-apa, kita perbaiki saja,
masih ada waktu.”
Dari
pagi, hingga sore dia memperbaiki PKM-nya itu. maklumlah, file yang kubawa
hanya fix untuk proposal seminar saja. Yaa, selama waktu belum habis ia masih
berjuang untuk itu. Kebayang nggak sih? Kalau aku, mungkin konsentrasi sudah
amburadul.
Setelah
selesai, ia pamit pulang dan berkata “nanti malam aku aja yang upload, nanti
aku ke warnet”. Ya Allah, sabar banget ni anak. Walaupun senyumannya sedikit
tertutupi oleh kesedihannya.
Sampai
malam jam 8, aku on line dan chat dengan dia. Ini hari terakhir upload. Ngetik
alamatnya saja terkadang nggak keluar apalagi log in, terlebih upload. Karena
telah larut malam, saya suruh send ke fb dan aku yang akan bertanggung jawab
untuk meng-uploadnya.
Tiba-tiba
aku terbangun dan waktu telah menunjukkan pukul 23.50 WIB. Astagfirullah, aku
ketiduran. Jam 24 lebih sedikit, aku bisa log in. Akan tetapi, tombol-tombol
sudah tidak aktif lagi. Aku menyangka, waktu memang telah habis. Saat itu, aku
merasa bersalah banget sama Rizky. Khawatir, semangat membara dari dia luntur
karena tak ter-upload. Aku pun terus terang “dek, maaf. Aku ketiduran”.
Lama
tidak ada balasan, mungkin dia sudah tertidur pulas. Aku terus mencoba dan
mencoba. Sekitar pukul 01.14 WIB tombol-tombol aktif kembali, dan Alhamdulillah
PKMP bisa terupload.
Skitar
pukul 5, Rizky sms “nggak papa mb, mungkin belum rejeki”.
Bagaimana
perasaanmu??
Aku
lemas membaca sms nya. Ya Allah, dia sabar banget. Dari semangat mencari ilmu,
belajar presentasi, laptop hilang lanjut memperbaiki PKM dari awal, pasrah PKM
tidak terupload padahal sebelum itu ia telah berjuang demi teruploadnya PKM.
dengan
tegas kukatakan “alhamdulillah, sudah di upload dek. Ternyata masih bisa”
Dengan
singkat, padat, dan jelas ia berkata “Alhamdulillah J”
Dari pertemuan singkat
di Research Team ini, aku bisa belajar banyak dari dia. Semangat, sabar,
pasrah. Aaaahhh...pendidikan karakterlah pokoknya. Hehehe....