Me and Friends

Me and Friends
FOSMAN (Forum Scientist Muda Nasional)

Senin, 20 Mei 2013

1000 kata di 20 Mei 2013


Setelah berpuasa dengan kegiatan tulis menulis, kini akhirnya aku kembali lagi dengan tulisan-tulisan yang tidak jelas. Hmm aku juga baru bangun juga sih dari tidur panjangku. Subhanallah, sungguh kesehatan itu nikmat yang paling nikmat. Jadi mikir, lolos nggak ya?? Hahaha. Aneh-aneh saja aku ini.
Kalau kata pak Ustadz ni ya, kalau orang sakit itu Allah akan mengirimkan 4 malaikat untuknya. Kira-kira buat apa ya?? Malaikat yang pertama ditugaskan untuk mengambil cahaya dari wajahnya, sehingga ia terlihat pucat. Malaikat kedua ditugaskan untuk mengambil kenikmatan yang ada pada lidahnya, sehingga ia tidak doyan makan. Malaikat ketiga ditugaskan untuk mengambil kekuatan yang ada pada tubuhnya, sehingga ia lemas. Malaikat keempat, ditugaskan untuk mengambil dosa-dosanya.
Nah, setelah si sakit sembuh. Maka, Malaikat pertama akan mengembalikan cahaya pada wajahnya, sehingga ia tak lagi pucat. Malaikat kedua akan mengembalikan kenikmatan yang ada pada lidahnya, sehingga ia menjadi nafsu makan. Malaikat ketiga akan mengembalikan kekuatannya, sehingga ia tak lagi lemas. Malaikat keempat akan membuang dosa-dosanya karena ia sudah sabar dengan ujian yang telah Allah berikan.
Jadi teman-teman, kita wajib sabar dengan ujian yang Allah berikan. Karena lumayan lho, dosa-dosa kita yang menggunung bisa menjadi bukit. Hahaha. Kita juga harus bersyukur juga, karena kalau dipikir-pikir waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita yang anugerahnya berupa kesehatan itu lebih banyak dibandingkann dengan sakit yang Allah berikan. Hmm, aku ingat dengan kata-kata bapakku. Waktu printer di rumah rusak, dan tugasku harus segera dikumpulkan yaa..namanya juga manusia ya aku marah-marah deh. Marahnya begini “printer e ki kog rusak terus to??”. Bapakku langsung merespon, “yo tetap bersyukur. Masa printer bisa dipakai kan lebih lama dibandingkan dengan masa printer yang rusak”. Aku pun langsung terdiam seraya berpikir “benar juga ya”. Mulai pada saat itu, semua yang berhubungan dengan penderitaan, semua yang berhubungan dengan kesulitan, semua yang berhubungan dengan ketidaksukaan, selalu saya introspeksikan dengan diri saya berapa lama saya bahagia, berapa lama saya diberi kemudahan, dan berapa lama saya bersuka ria. Jadi, kita ya jangan mengeluh dengan keadaan, sewaktu sakit, ada tugas, laporan. Laksanakan saja, badai pasti berlalu kog. Nggak mungkin kan, badai ada ditempat yang sama secara terus menerus. Toh ini juga masih di dunia, belum di alam sebenarnya. “Galau di dunia itu belum apa-apa, dibandingkan dengan galau di alam kubur.” Kalau di alam kubur, udah tempatnya sempit, gelap, sendirian, nggak ada temennya, haddduuhh mengerikan deh. Mari kita memperbanyak amal, biar besok kuburannya lebar, terang, dan punya teman. Ingat ya lagunya opick “teman sejati ialah Amal”.
Ohya, terus kita juga jangan seneng update status. Istilahnya ngasih pengumuman kalau kita tu sakit. Ya lebih baik tidak usah lah. Tapi kalau ingin meluapkan perasaan ya boleh sih, tapi jangan terlalu lebay. Hmm..biasanya kalau orang sering update status karena nggak punya teman curhat, ihiiiyyy kasian. Aku juga sering sih, tapi nggak gitu gitu banget kaleee.
Kini aku udah mulai kuliah lagi, bertemu dengan teman-teman lagi. Owwhh...kangen. aku tadi juga bertemu dengan orang yang spesial juga. Ya Allah, rasanya senang sekali.
Oya teman-teman. Saya mau bercerita tentang sesuatu. Orang yang bijak dengan orang yang kurang bijak itu akan terdapat perbedaan dalam hal berbicara dan merespon pembicaraan. Orang bijak akan lebih peka. Orang bijak akan cenderung melihat pada kenyataan dan orang yang kurang bijak akan lebih pada pandangannya dan angan-angan tanpa campur tangan. Ya Allah, aku punya 2 orang teman yang seperti itu. dua orang yang sangat berbeda. Sayangnya orang yang bijak itu tidak terlalu dominan, dan orang yang kurang bijak dominan berada di suatu organisasi tersebut.
Aku terkadang masih bingung dengan diriku sendiri. Aku seperti tidak punya pendirian, aku mudah terpengaruh. Aku selalu berada di dalam dua kubu yang berbeda. Terpecah belah. Ya, sejak kecil saya selalu seperti itu. selalu berada di dalam 2 kubu. Apa mungkin karena aku tidak mau bermusuhan? Hmm, mungkin. Aku dari dulu tidak suka adanya permusuhan. Aku tidak peka dengan adanya orang jahat, dan aku selalu tahu setelah orang lain yang mengatakan padaku. Anehnya, aku juga terpengaruh. Jadi benci lah, jadi begitulah. Padahal ya nggak ada sangkut pautnya sama aku. Jadi aku harus bagaimanan nih?? Bingung jadinya.
Oya masalah dengan orang bijak dan orang kurang bijak. Saat aku bercerita dengan orang bijak, ia selalu memberikan motivasi, dukungan, dan membuat saya menjadi bersemangat. Itulah cara orang bijak merespon, ia mendengarkan dan merespon dengan baik. Berbeda dengan orang yang kurang bijak, dia cenderung akan menjatuhkan. Contohnya saat bercerita tentang prestasi misalnya hanya tingkat kampus maka ia akan mengatakan seperti ini “jangan senang dulu, itu belum apa-apa”. Bayangkan, seorang pemula yang lagi awal meraih prestasi dikatakan seperti itu. padahal dalam kepenulisan, seperti ini ya. Ini yang mengatakan adalah seorang penulis buku. “kalau nanti ada seorang pemula (mulai menulis), minta dikritik karya pertamanya, janganlah kamu langsung mengkritisinya, justru keinginan pertama dia bukanlah dikritik, akan tetapi dipuji”. Jadi begini, untuk pemula, tulisannya jangan langsung dikritik, karena nanti ia akan down atau tidak punya semnagat untuk menulis. Tetapi jika dipuji maka ia akan timbul semangat untuk menulis lagi. Untuk penulis yang sudah biasa menulis, maka ya dikritik aja, toh dia sudah kebal. Hahahaha...
Hmm,, menulis membuatku ngantuk ni. Pengen tidur,,
Tapi aku harus meneruskan sampai 1000 kata, sayang sudah 841 kata, kalau nggak diteruskan nanti malah idenya hilang lagi. Bagaimana ide bisa hilang kalau sekarang saja nggak ada ide. “ngek-ngok” jlerrrrrr.....
Wah,, melihat laut jadi pengen nyemplung. Ingin rasanya mengamati kehidupan laut. Pake kapal selam buatan anak SMK di palembang. Kapal selam palembang??? Dimakan dong *empek-empek. Hahahaha... enak lho, ada telur di dalamnya. Tapi kapal selam laut lebih enak, bisa dimasukin, bisa untuk mengamati laut. Eaaaaakkk....
Fiuuuhh,,,,ujian maning ni. Ya Allah,, materinya nggak donk.
Tapi yaa, belajar saja lah. Pasti bisa kog...
O iya,,ini tu bener-bener ujian,,
Saya masuk kuliah, tiba-tiba tugasnya se abreg. Astagfirullah..
Tapi teman-temanku, ujian di kampus itu biasa, tidak lebih berat dari ujian hidup. Ujian hidup itu juga pasti kita bisa untuk melewatinya. Karena, allah itu tidak akan memberikan cobaan kepada hambaNya melebihi kemampuannya. Kalau di akhirat?? Oww..tidak, kalau di akhirat kita tidak mampu untuk menghadapinya, mau minta tolong?? Minta tolong kepada siapa coba??
Sudah 991 kata ni, bersambung ya teman-teman.
Assalamu’alaikum bye.. bye..

Kamis, 16 Mei 2013

1000 kata di 16 Mei 2013


Lagi-lagi 1000 kata yang harus aku tulis. Nggak ada judul lain apa? Gek ini mau nyerita’in apa coba. Nggak ada ide. Mau menceritakan apa gitu. Kemarin sudah menceritakan para Ustadz. Hmm... sebenarnya masih banyak sih Ustadz-ustadz favorit aku. Sekarang aku mau menceritakan tentang SEVEN DUGONGS. Apa?? Tujuh Dugong??? Ada yang tahu nggak DUGONG itu apa? Search deh, di Google.
Aku dulu, nggak tahu apa itu Dugong. Awalnya 6 orang teman-temanku pada bercanda ngucapin dugong-dugong melulu. Aku Cuma krik krik wae. Lah, nggak tahu apa apa. Kami 7 orang, mau tahu siapa aja? Aku kasih tahu deh. Yang pertama komandan dulu namanya Monic. Dia ini orangnya baik, bisa dibilang galak, orangnya apa adanya (suka bilang suka, enggak bilang enggak), dan yang paling penting adalah suaranya yang melengking dan lirikan matanya yang cethar membahana badai menggelegar.
Yang kedua adalah danpokma (Komandan Kelompok Markas). Ia adalah Ratna yang biasa dipanggil Luna. Kostnya dia selalu dipakai untuk kumpul anak-anak. Tempat curhat, menggalau bersama, mengerjakan tugas, dan segala macem deh. Disinilah benih- benih cinta kami tertanam dan tumbuh subur sampai kemana-mana. Hohoho. Dia ini anaknya paling pinter deh diantara kami, rajin, baik, sabar. Dia tu ya walaupun dalam keadaan capek, dia tetap mau mengajari aku mata kuliah yang aku belum bisa. Pernah ya aku nginep di kostnya, dia belajar sama Puspa. Nah, aku tidur deh sampai jam 11 malam. Tepat banget jam 11 mereka sudah selesai belajar. Luna pun sudah kelelahan dan bersiap untuk menuju ke dunia mimpi. Aku mulai belajar dengan segenap kemampuanku, memahami isi catatan buku si luna. Huaaa,,, cukup membingungkan. Sekitar pukul 1 malam Luna terbangun. Hemm, sepertinya dia mengetahui kalau saya lagi kebingungan. Memang itu anak sangat peka terhadapku.
Dalam keadaan sadar dia bertanya kepadaku “bingung ra rul?”
“Bingung e lun” jawabku.
Lalu dia menerangkan dengan sangat detail dan jelas, sampai aku mengerti. Setelah, selesai menerangkan dia bertanya lagi. “Yang belum jelas yang mana?”
Tapi aku lupa, waktu itu aku jawabnya apa hehe. Pokoknya setelah itu, dia bilang ke aku “Yaudah aku tak tidur lagi ya”.
Baik banget kan tu anak. Kalau menceritakan dia, paling banyak deh cerita menariknya. Dia tu pernah suka sama cowok ya, kenalnya lewat FB. Dia juga sempat nembak. Tapi ditolak. Hem.. abstrak sih, tidak nyata. Tiap kali aku berkata bahwa itu laki-laki abstrak, pasti dia balik ngejek benzema tambah nggak nyata. Sedih kan kalau gitu T.T.
Padahal benzema kan bergerak, tendang bola sana, tendang bola sini. Tersenyum, dan lain-lain deh. Lalu setelah itu dia juga suka sama teman cowoknya satu jurusan. Gara-gara apa coba?? ANIME. Yaa,, Anime. Kog bisa ya?? Ya, dia suka yang jepang-jepang gitu, tapi setelah jadian, malah sekarang dia tidak begitu suka. Sebelum jadian, dia benar-benar melewati masa-masa kritis. Sempat di tolak, sempat berniat mau bunuh diri, Ya ampuuun anak zaman sekarang. Aku pada waktu itu lagi Musyang, baca status di FB-nya. Aku takutlah, ya ampun. Luna, anak baik-baik, sampai kyak gitu. Tapi ya Alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa. Sekarang malah mereka jadian dan saling mencintai, ceileeeehhh...
Sekarang siapa lagi ya. Hem..sisil aja deh. Ni anak adalah orang yang paling teraniyaya dimanapun ia berada, ada atau tidak adanya dia, dan bersama siapapun ia. Kalau ada sisil, dia yang selalu dijadikan bahan ejekan, tapi ya salutnya dia nggak pernah marah. Walaupun dahulu pada awal kenal, dia pernah marah kalau sering diejek gitu. Kalau lagi kumpul-kumpul bareng dan tidak ada sisil, dia tetap dijadikan bahan ejekan. Waduh,,kasian bener ya. Bayangin aja, dia nggak ada diejek apalagi ada. Habis gimana ya, dia orangnya pasti adaaa aja hal yang istimewa. Nah, ini ada yang istimewa juga, orang lain pun yang nggak kenal juga pun ikut-ikutan. Aduh aduh sisil, dirimu itu.... hahaha...
Selanjutnya, Bunda dulu ya. Namanya Ignes Marga Juwita. Dia ini, orang yang dituakan. Yaa,, ibunya anak-anak lah. Lho??? Hahaha. Dia ini pacarnya Papa Grandis. Lengkapnya Tectona Grandis. Hem, tu nama ilmiahnya Pohon Jati. Lucu ya. Bunda ini anaknya gimana ya baik, pinter, terus apa ya, dewasa mungkin. Hahahaha....
Terus sekarang Irham Nisa. Panggilannya Nisa aja deh. Kan cewek, bukan cowok. Dia ini anaknya semangat, ceria, nggak munafik juga. Dia juga yang memperkenalkan aku dengan Menwa. Yupz, Resimen Mahasiswa. Militer donk?? Hemm,, nggak juga. Hehehe..
Semua kog pada nggak menyangka ya, kalau aku adalah Menwa. Hemm...rasanya jadi teristimewa gitu. Hahaha...
Di menwa tu ya, asyik kog. Mulai dari teman-temannya, acaranya, apalagi pas lagi pertamana punya Camen. Asyik banget. Berasa gimanaaaa gitu.
Sekarang, cerita tentang siapa ya, teman dugongku yang terakhir. Namanya Rowi. Dia dulu murid ibuku pada saat SMA. Dan kuliah satu kelas sama aku. Tapi sayang, dia lagi cuti. Huhuhu.. Biasanya ya, kalau aku nggak dong sama mata kuliah, pasti aku langsung ke kost dia. Dia kan anaknya pinter gitu, sabar, kalau lagi ngajarin aku, bener-bener deh kayak guru les ku. Apalagi pas dulu aku remidi Biologi Vertebrata, uiiiih kayak di dongengin deh aku. Lah sekarang, siapa coba yang mau ngajarin aku. Si Luna, Mbak Septi, tapi jauh dari rumah. Tapi nggak papa deh. Cari ilmu kan memang butuh pengorbanan brow. Hahaha.
Baru 826 kata ni. Bagusnya ngobrol apa lagi ya.
Aku bingung nieh. Ada yang mau memberi saya ide. Ide apa saja deh. Aku sudah nggak ada ide ni. Bingung mau nulis apa. Tapi ya harus dipaksa walaupun nggak ada ide.
Oya, dugong itu bukan geng lho. Itu hanya sebutan saja karena kita sering bersama-sama. Tapi bukan berarti kita tu terus menggerombol dan tidak bersosialisasi dengan teman atau orang-orang sekitar. Kita juga tetap bersahabat dengan yang lain kog. Kayak si Paus juga. Haha, kog tiba-tiba ada Paus? Ya, dia juga orang yang lumayan dekat lah dengan kita. Namanya Diah. Jadi, yang dekat dengan Dugong siap-siap punya julukan berupa hewan laut, hahaha. Tapi jangan harap dapat nama Lumba-lumba. Oke.
Kenapa nggak boleh?? Kan lumba-lumba adalah hewan yang disayangi oleh manusia. Ow..gitu to alasannya. Hem,, sekarang ngomong apa lagi ya. Sudah 963 kata ni. Tinggal nulis tulisan yang nggak perlu, lalu nyicil LKTI, nyicil laporan Fiswan, nyicil lapofran Bioper. Dan lain-lain.
Hem,,aku nggak mau yang namanya mikir laporan. Bikin pusing. Lebih baik langsung dikerjain, ntar juga selesai sendiri..

Rabu, 15 Mei 2013

1000 kata di 15 Mei 2013


Aku hampir lupa dengan tugasku, yaitu menulis 1000 kata pada hari ke-3. Hampir tidak ada semangat pada diriku. Padahal ini baru hari ke-3, belum minggu ke-3 atau bulan ke-3. Tapi lebih baik aku tidak perlu memikirkannya, jalani saja seperti air yang mengalir. Istiqomah, oke.
Saat ini aku lagi sibuk mengerjakan LKTI buat ke UNSOED dan juga lagi nungguin pengumuman abstrak yang di UNNES. Semoga lolos ya, aamiin. Aku mengikuti LKTI di UNSOED bersama rekan saya dari Fakultas Teknik, namanya Erric. Dia tu orangnya bagaimana ya, baik, ramah, bersahabat, pinter, dan lain-lain. Orangnya juga teliti. Dia anak UKMP, tapi pengetahuan tentang keprajuritannya luar biasa, jadi aku bisa belajar juga dari dia. Hemm, aku juga mau cerita tentang anak-anak UKMP. Mereka tu baik-baik deh. Sangat peduli dengan mahasiswa- mahasiswa UNY. Buktinya mereka mengadakan Bidik Karya. Itu berarti mereka tu mau berbagi ilmu. Alhamdulillah, jadi aku tidak begitu menyesal gagal menjadi anggota UKMP.
Ohya, pada saat aku mengerjakan LKTI di UKMP bersama rekanku, tiba-tiba ada yang nimbrung dan memberi arahan. Subhanallah, belum pernah ada orang seperti itu yang tenpa diminta mereka mau mengajari. Memang, anak-anak disana luar biasa pokoknya. Aku juga sering merasa bersalah karena aku sudah bolos bidik karya sebanyak 3 kali. Aku tidak bermaksud bolos, tapi aku beneran nggak bisa berangkat. Aku sebenarnya pengen ngomong sama kakak-kakak UKMP “jangan berhenti sms aku ya, untuk mengajak di Bidik Karya”. Takutnya, kalau aku nggak berangkat, nanti mereka bosen untuk mengajak aku. Semoga tidaklah, dan pasti enggaklah. Mereka kan orang baik-baik. Aku juga tidak bermaksud untuk suuzon juga.
Aku berharap banget bisa lolos, supaya bisa melanjutkan misi aku. Aku punya misi besar. Lebih baik, aku ceritakan disini nggak ya. Cerita aja deh nggak papa. Aku tu pengen jadi pengajar di pedalaman. Pengeeeeeen banget. Aku pengen membuat indonesia bebas buta huruf. Aku pengen mencalonkan diri untuk menjadi pengajar di 3T. Hemm..kepanjangan 3T apa ya?? Lupa. Pokoknya ada Tertinggalnya gitu. It’s simple. Simple banget. Hanya mengajar abjad. Tapi itu dampaknya akan sangat cethar membahana untuk indonesia. Setelah itu memberi pelatihan-pelatihan, agar mereka bisa memanfaatkan sumber daya di lingkungannya. Yaah, itulah mimpiku. Tapi persyaratannya untuk mengajar di 3T harus sudah sarjana. Waw..masih lama donk.
Setelah aku runtut, aku baca mimpi-mimpiku. Mimpiku hanya diluar mimpi-mimpi orang pada umumnya. Mungkin hanya sedikit orang yang sadar atau punya cita-cita untuk mengajar di 3T itu. Tapi aku juga tidak begitu tahu sih. Aku juga belum menanyakan hal ini kepada orang-orang sekitar. Apakah minat mereka? Aku sebenarnya ingin merubah dunia, wow.. apa-apaan?? Apakah mungkin?? Mungkin saja. Tapi ya, masih bingung juga, bagaimana caranya??
Sekarang aku bingung lagi, mau menulis apa. Bingung super bingung. Rasanya semua yang ada di pikiran aku sudah aku tuangkan semua. Sudah tidak ada lagi serpihan-serpihan yang tersisa. Oh, ya ampun. Aku tu pengen bisa menulis satu cerpen saja yang bisa nyaman dibaca oleh orang. Tapi sepertinya aku belum bisa. Katanya nih, kalau mau bisa menulis bagus, itu harus dari hati. Nah itu, bagaimana caranya supaya bisa menulis dari hati. Hem, entahlah bingung jadinya. Sepertinya itu harus mempunyai banyak ilmu, pengalaman, dan kebiasaan. Habits pokoknya. Kembali lagi ke Habits, Berarti nyambungnya ke Ust Felix lagi. #jlerrrrr....
Ust Felix tu emank luar biasa deh. Mualaf yang bercita-cita mengislamkan orang islam. Subhanallah. Beliau tu cerdas banget, pengen deh seperti beliau. Tapi caranya bagaimana?? Hemm..ingin aku menghadiri pengajian Ust Felix, tapi kog ya nggak ada. Kalau Ust Salim A Fillah sudah pernah. Tapi aku pengennya Ust Felix. Beliau tu emank Ust Gaul, Ustadznya para remaja. Hahahaha....
Aku tu pengen banget beli buku-buku Ust Felix. Tapi, nggak punya uang, hehe. Pinjam aja deh punya teman. Huuuu....nggak modal!!! Haha, biarin. Jadi begini, aku tu juga suka download video ceramahnya Ust Felix, yang di Inspirasi Iman. Ilmunya tu benar-benar sangat bermanfaat. Tapi terkadang wifinya error, jadi susah deh. Bukannya mengeluh, hanya sharing saja kog ^_^. Tapi sampai saat ini aku baru mempunyai 7 video dan yang paling aku sukai itu yang Man Jadda Wajada, Muhammad Al-Fatih, Udah Putusin Aja, dan Habits. Kalau yang ceramah Ust Felix tu gampang nyantholnya. Karena bahasa yang digunakan itu familiar. Bahasanya mudah gitu lah. Hemm, namanya juga Ust gaul, hehehe..
Hem, aku ngomonginnya yang baik-baik lho. Ini bukan gosip, tapi kenyataan. Itulah yang aku rasakan. Simple, mengena, dan mudah diingat. Subhanallah.
Sekarang siapa lagi ya, Ust Abi Makki. Yang suka nonton acara Assalamu’alaikum Ustadz pasti tahu. Ini adalah Ust Tabir Mimpi. Lho?? Malah ngomongin tabir mimpi. Bukan itu yang aku mau omongin. Ceramah dari Ust Abi Makki yang paling mengena adalah saat beliau memberikan ceramah tentang maaf memberikan maaf. Ada yang tanya, sepertinya begini pertanyaannya “pak Ust, kalau maaf memaafkan itu setelah puasa ramadhan atau sebelum puasa ramadhan?”. Terus pak Ust menjawab begini (seingat saya) “lebih baik meminta maaf sebelum puasa ramadhan, dan memberi maaf sebelum puasa ramadhan. Karena tidak akan diterima puasa orang yang belum meminta maaf dan belum memaafkan orang lain”. Nah, sebentar lagi kan mau puasa ramadha, marilah kita saling meminta maaf dan saling memaafkan. Oke sob !!!
Oya, ada lagi ni, dari Ust Abi Makki. Terkadang kita sulit memaafkan kesalahan orang lain dan terkadang juga ada ungkapan seperti ini “Tuhan saja meuj memaafkan kesalahan hambanya, kenapa kita tidak bisa memaafkan sesama?”. Lalu ada yang menjawab “Dia kan Tuhan, kita kan manusia, jadi ya beda”. Jadi begini jawabannya, pake bahasaku sendiri ya. Ya memang beda, tapi memandangnya dari sini. Allah itu kan suci, Yang Maha Suci saja mau memaafkan kesalahan hambanya sekotor apapun dia, tapi mengapa kita manusia yang mempunyai banyak dosa (dalam artian kotor) tidak mau memaafkan kesalahan orang lain??” dan juga ini tidak mau memaafkan orang itu juga artinya sombong, karena secara otomatis dia merasa tidak pernah melakukan kesalahan dan dia merasa paling benar. Dan sombong itu akan menjadi penghuni neraka seperti syaitan yang sombong tidak mau bersujud kepada nabi adam karena merasa lebih mulia.
Hoaaam, ngomongin Pak Ustadz nggak sadar, sekarang sudah sampai ke 970 kata. Hem,, inti dari tulisan-tulisan di atas adalah tentang mimpi besarku dan tentang Pak Ust yang hebat. Hem, lumayan ya tulisanku ada isinya.
Salam Hijau, Let’s Go Green !!!

Selasa, 14 Mei 2013

1000 kata di 14 Mei 2013


Kini sudah hari kedua. Hari kedua apanya coba?? Hari kedua menunaikan langkah-langkah untuk menjadi penulislah, masak jadi penyanyi. Kini aku bingung mau menulis apa, tapi akan aku paksa, entah nanti apa jadinya tulisanku. Tapi aku juga tidak sabar menunggu 6 bulan lagi. Jika semua tulisanku digabung, ada nyambungnya nggak ya...hahaha..
Oke, sekarang aku mau cerita saat aku kecil. Ya,, ini buat yang mau baca saja sih, karena ceritaku juga tidak penting. Ini hanya sekedar pemaksaan ide saja. Pada waktu aku kecil SD istilahnya aku bercita-cita ingin menjadi guru, dan aku juga sudah bercita-cita untuk kuliah di UNY di Pendidikan Matematika. Aneh nggak sih?? SD sudah punya cita-cita?? Tentu tidak. Tapi, dahulu saat aku SD teman-temanku pada belum punya cita-cita. Setiap mengisi biodata, pasti isinya cita-cita “belum terpikirkan”. Yaah,,maklum lah, anak SD cewek yang pada waktu itu lagi seneng-senengnya tuker-tukeran kertas binder dan pada saling minta meminta biodata. Lalu juga tanda tangan, hemm hampir setiap hari pada mintain tanda tangan, seperti absen aja. Lucunya, setiap tanda tangan, tanda tangannya beda-beda. Tanda tangannya juga hampir sama. Depannya diawali dengan huruf A atau angka 4,,hohoho....
Mengenai hobi, aku waktu kecil hobi banget sama sepakbola. Soalnya aku orangnya suka nendang. Karena dengan nendang tu perasaanku jadi lega. Kalau gitu sifat dasarku kira-kira apa ya?? Keras kah, ngeyelan kah??
Kalau pada waktu olahraga, aku sering sebel sih sama temanku. Pasti olga.nya kasti. Yang cewek jaraaaaaaaang banget sepak bola. Aku pengen banget sih gabung sama yang cowok, tapi...tapi...tapi....
Terus, aku juga sempat bercita-cita menjadi pemain sepakbola sehebat cristiano ronaldo. Yaa,,aku kenal dengan ronaldo tahun 2006. Kenal??? Pernah ketemu?? Ya enggaklah, nonton pertandingannya lah. Pertama kali liat t ronaldo tu ganteng, keren, mainnya bagus lagi. Apalagi saat matanya berkedip. Huuuussshh,,bukan mukhrim!!!
Tapi cita-citaku kandas,karena orangtuaku tidak memperbolehkannya, hemm tidak apa-apalah. Terus juga kau ingin ikut karate, tapi tidak boleh juga. Katanya sih, ibu takut kalau aku tidak kuat menjalani latihan. Okelah..
Sekarang ceritanya nyambung kemana lagi ya...
Ke cita-cita saja deh..
Nah, setiap mengisi formulir dimanapun, dan kapanpun aku selalu mengisi cita-cita dengan guru matematika. Entah, aku suka sekali dengan profesi itu, walaupun pada akhirnya aku masuknya di pendidikan biologi UNY, mleset sedikit tidak apa-apalah. Hahaha...
Lagian dengan masuk di biologi saya mendapati banyak kenalan spesies- spesies baru. Coba kalau masuk matematika, jadi pelupa aku. Setiaphari hanya mencari nilai x, kemarin sudah ketemu hari ini dicari lagi. Padahal abjad ada 26, mengapa yang dicari harus x?
Aku dulu sempat mau mengisi pendidikan fisika, karena disuruh guru les.ku. guru lesku pokoknya baik banget deh. Ngajarinnya dengan penuh cinta, hahaha...
Maksudnya cinta guru ke murid...
Tapi dulu aku bilangnya begini, “lha mas.nya besok masih dijogja gak??”
Katanya sih masih,, terus aku jawab “yaudah, pilihn kedua aku ngisinya fisika, tapi nanti kalau aku masuknya ke fisika, masnya ngajarin aku ya”
Kata beliau “ya, insyaAllah”
Tapi akhirnya aku ngisinya pendidikan biologi aza. Lha gimana ya, aku alergi sama fisika, dari SMP musuhan terus. Jadi inget pas SMP saat di surh maju ngerjain soal nggak tahu rumusnya. Hoaaaammm...
Tapi untung ya,,aku gk jadi masuk fisika. Pas semester 2 saja mas.nya tak cari’in buat ngajarin fisika dasar,, T.T nggak ketemu...
SMA adalah masa-masa paling inidah,,teman-temannya geje semua. Asyik-asyik, bersahabat, dan lain-lain. Hahaha...
Disini, aku mengenal yang namanya KIR. Tapi di sma ini belum KIR belum begitu berkembang, sampai sekarang pun aku belum tahu perkembangannya, Ingin sekali rasanya menjadi pembimbing di SMA ku. Tapi,,aku belum pernah lolos apapun eh. Sebentar lagi pasti bakalan lolos. Santai saja. Jadi kalau aku sudah lolos, aku kan tidak diragukan lagi untuk membimbing adik-adikku. Ceileeeehhh... aku gk sombong lhoo,,, tujuanku ingin lolos tu ya Cuma pengen jadi pembimbing saja. Dimanapun,, biar ilmuku berguna begitu.
Sudah 606 kata yang aku tulis. Sekarang ngoceh apa lagi ya. Oya, kata temanku aku tu orangnya tomboy tapi muslimah. Mana ada??? Ini buktinya... tapi gue nggak ngerasa muslimah tu, aku masih merasa menjadi brandalan. Masih perlu bimbingan juga. Hmm,,jadi kangen bapakku ni. Bapakkk?? Apa kabar?? Semoga bapak baik-baik saja ya,,,
Bapakku tu luar biasa. Haduuh,, sulit dijabarkan deh. Bapak tu orangnya pendiem, tapi perhatian. Aku inget deh, saat aku sakit perut yang teramat sangan pada waktu SD. Aku nggak tahu bapak baca doa apa. Al-fatihah paling ya, lalu ditiupkan ke tangannya dan ditempelkan ke perutku. Perutku langsung sembuh. Subhanallah...
Lalu ini juga, pertama kali aku sholat tahajud, jamaah sama bapakku. Pada saat itu aku juga masih SD. Aku bangun sekitar jam 3 mungkin. Lalu aku wudhu, terus ambil mukena. Aku jejerin bapakku. Aku nggak tahu itu sholat apa saja, banyak benget. Aku asal ngikut saja. Terus di akhir-akhir “nok saiki sholat witir, sholat witir kie ganjil. Iso 1 rakaat, 3 rakaat, sing penting ganjil. Bapak arep 3 rakaat, kowe arep ping piro?” aku memilih 1 rakaat. Nah berarti sholat sendiri-sendiri. Habis sholat witir, adzan deh. Aku sholat dirumah, bapak ke masjid. Dekatkan, aku sama bapakku.?? Pameeerr...
Nggak kog, aku nggak pamer. Aku Cuma menulis apa yang ada di otakku saat ini. Nggak ada maksud apa-apa lho. Hmm,,aku ingin suamiku nanti punya sifat seperti bapakku. Pengennya sih.. malah ngomongin suami. Krik krik krik....
Sudah 839 kata nih, ngoceh apalagi ya. Mau ngomongin sapa ya. Karim benzema aja deh. Dia lagi, dia kan gk punya sifat kyak bapak kamu?? Yeee,,,biarin masalah buat lo??
Enggak juga sih. Dia kan ganteng. Tapi enggak deh, nan jauh disana.
Ingin rasanya punya teman ngobrol. Teman untuk berbagi cerita dalam meraih mimpi bersama. Siapa ya yang mau. Nggak ada pasti. Oya, bagaimana sih untuk meningkatkan rasa percaya diri?? Rasa percaya diriku masih kurang ni. Siapa yang mau nambahin. Atau siapa yang mau menabur benih-benih kepercayaan diri?? Hmm,,aku malah sekarang berpikir, sampai kapan ya aku bisa menulis seperti ini? Sampai kapan ya aku bisa istiqomah? Seharusnya tidak perlu ditanyakan. Jalani seperti air yang mengalir ditengah-tengah aliran. Walaupun terhalang, akan tetap mencari jalan untuk tetap bisa mnegalir. Seharusnya begitu kita hidup istiqomah, mempertahankan azzam. Penting kuwi...
Sekarang sudah 975 kata, sebentar lagi menuju 1000 kata. Cukup sekian ocehan dari saya pada hari ini. Terimakasih buat yang menyempatkan untuk membaca.
Salam Lestari, Salam Konservasi!!!

Senin, 13 Mei 2013

1000 kata di 13 Mei 2013



Terkadang aku merasa minder dengan tulisan-tulisanku yang bisa dikatakan tidak layak baca. Hmm..bukan orang lain yang mengatakannya, tapi aku sendiri. Aku suka minder dengan tulisan yang ku miliki. Setiap membaca novel, cerpen dan puisi yang ada di google, facebook, buatan temanku, atau di media mana saja, aku selalu down. Seakan-akan aku berpikir bahwa aku tidak mampu untuk bisa menulis. Aku selalu mencoba untuk mengikuti ajang-ajang lomba cerpen dimanapun itu dan siapapun yang mengadakannya. Hal ini hanya untuk mengukur kemampuanku. Yaah, aku tidak pernah memandang apa hadiahnya.
Kini, aku berhenti menulis sejenak. Aku ingin menikmati hidupku dengan membaca tulisan-tulisan yang enak dibaca. Rasanya sedikit sombong. Saya yang tidak memiliki kemampuan untuk menulis, tetapi berhenti menulis. Tahukah kau, bahwa yang membuat orang sukses itu bukanlah kemampuan?? Tentu, aku tahu. Kemauanlah yang membuat orang sukses. Nah, kalau begini mengapa aku ujug-ujug mau memberhentikan aktivitasku untuk menulis. Seharusnya, minder jangan dijadikan sebagai alasan untuk berhenti menulis.
Seperti yang dikatakan oleh Ustadz Felix dalam ceramahnya yang berjudul Habits, kita itu bisa menguasai suatu bidang dengan otomatis. Keahlian itu bukanlah faktor genetis apalagi kesuksesan. Jika orangtua sukses yang anaknya juga sukses, maka kita memandangnya bukan dari faktor genetisnya akan tetapi langkah apa yang dilakukan orangtuanya untuk mendidik anak tersebut. Nah..lo...??
Kesimpulannya, kalau ingin jadi penulis maka aku harus memulai langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis-penulis pada umumnya. Seperti yang telah dilakukan oleh abang Tere Lije “Menulislah 1000 kata perhari tanpa absen sekalipun maka dalam 6 bulan, maka kalian tidak membutuhkan guru siapapun untuk bisa menulis lebih baik dari siapapun”.
Kalau direnungkan, apa yang disampaikan Ust Felix dan Abang Tere Lije intinya sama. Menulis itu hanya butuh kebiasaan saja, habits lebih tepatnya. Setelah terbiasa, maka hal tersebut akan menjadi otomatis.
Nah, sekarang aku sudah tidak ada lagi alasan untuk tidak menulis. Tulislah apa yang kamu bisa tulis. Paksalah jika kamu berat untuk melakukannya. Awalnya mungkin sebuah keterpaksaan, tapi nantinya akan menjadi luar biasa jika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan.
Sekarang saya akan berbicara tentang buku diary (buku harian). Inilah buku yang lebih banyak dimiliki oleh kaum hawa. Kalau kaum adam, ngapain???
Pernah kami panitia SDP Jurnalistik OSPEK FMIPA UNY 2012 menanyakan hal ini kepada Humas Rektorat, Pak Dedi. Saat itu beliau selesai mengisi acara untuk maba sebagai Pembicara dan kami ngobrol dengan beliau. Salah satu panitia yang biasa disapa dengan “Mbak Ika” menanyakan “Pak saya dulu suka nulis di buku harian, tapi setelah saya pikir-pikir menurut saya nulis buku harian itu tidak penting”.
Lalu beliau menjawab “Ya, begitulah kita suka meremehkan hal-hal yang kecil. Memang banyak orang yang menganggap bahwa buku harian itu tidak penting, tapi coba kita lihat dampaknya. Menulis buku diari itu sebenarnya melatih kita untuk mengarang. Jika hal itu dijadikan kebiasaan, maka untuk menulis kita kan nantinya tidak akan kaku”. Jadi hal yang kecil itu bisa menjadi sangat penting untuk mengasah kemampuan kita.
Sekelumit cerita ini telah menghabiskan 437 kata. Cerita tersebut hanya sebagai pengantar saja untuk memancing diri saya dalam memulai langkah sebagai penulis. Berhubung saya juga tidak mempunyai ide untuk menulis, jadi aku memakai saran dari Ust Felix. Intinya mengandalkan Habits saja.
“Don’t you ever be afraid, believe in you”. Yupz, jangan takut dalam keadaan apapun dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Terkadang aku takut dalam menghadapi suatu hal dengan membayangkan suatu yang tidak-tidak. Padahal setelah aku melakukannya, ternyata aku bisa. Tahukah kau?? Senang banget rasanya. Awalnya saya menggunakan prinsip yang diberikan oleh seseorang “Biarlah raga dan waktu bekerja, yang paling sulit adalah mempertahankan azzam” sampai akhirnya aku mempunyai prinsip sendiri “Don’t be afraid and believe in you”. Tetapi prinsip dari dia tetap masih aku gunakan.
Ocehan ini juga telah mengantarku ke 599 kata. Waw.. super sekali kan.
Mungkin yang mau membaca ocehan tidak bermutu ini hanya beberapa orang saja. Itu pun yang lagi nganggur. Yang lagi sibuk mana mau?? Iya nggak?? Hmm...saya mau ngoceh lagi aah.. sampai 1000 kata. Tapi aku bingung mau ngomongin apa lagi.
“Cintamu tlah menangkan ruang hatiku”. Tahu tidak cuplikan lirik tersebut?? Yupz, itu lagu milik Mikha. Kenapa aku nulis liriknya dia? Karena aku lagi ndengerin lagu dia. Kenapa harus lagunya dia?? Emmh,,sesuai dengan perasaanku kali ya..hahaha
Sebenarnya aku ingin curhat, tapi sepertinya tidak perlu. Karena ini latihan nulis, bukan latihan curhat.
Sekarang ngomongin apalagi ya..
Karim Benzema aja deh. “huuuuuuuuuuuuuu....”
Jangan sorakin aku lah.. kan jadi sedih.. T.T
Bukan karim benzema yang istimewa, tapi orang yang telah memanggil aku dengan sebutan karim benzema. Hmm, pertama kali menyapa, dia memanggilku dengan sebutan karim benzema. Aneh nggak sih?? Bahkan dia belum pernah memanggilku dengan namaku.
Eh,,tapi belum pernah lho ada orang yang memanggilku dengan Karim Benzema. Yaa,,terkadang aku dinilai terlalu terobsesi dengan benzema. Ya memang, aku suka sekali dengan Benzema. Entah mengapa saat nonton dia bertanding, aku jadi semangat. Tapi jujur, cintaku bukan hanya sebatas ucapan. Cintaku ada di hati yang diam-diam tidak aku ungkapkan. Tahukan kau?? Siapa orang yang telah memenangkan hati ini??
Haiishh... tidak perlu diperbincangkan. Tapi yang penting ocehan tidak jelas ini telah mengantarku ke 819 kata.
Tinggal sedikit kan, kata yang haru saya tulis untuk menuju ke 1000 kata. Iya donk, jelasss. Masalahnya sudah kehabisan ide. Bagaimana donk. Hmm,,jadi ingat tugasku yang belum kelar, LKTI, Abstrak. Owh.. aku harus kejar Deadline ni.
Santai-santai, don’t be afraid Nurul. Pasti bisa, semua kan indah pada waktunya.
Ohya, kini aku akan mengungkapkan rasa kangen aku terhadap “My Baby” Ali. Kamu udah punya bayi?? Haha,,ya belum lah, itu anaknya tanteku. My Baby pokoknya, Bayiku. Hahahaha...
Anaknya lucu banget. Pipinya sangat mempesona, entah kalau pas ketemu aku berapa kali mencium pipinya. Pipinya tu proporsional, kepalanya benar-benar bulet, aku harap dia nanti bisa jadipemain bola seperti Karim Benzema, sekalian menaklukkan kora Roma bersama anak saya ya.. hehehe..
sSebentar lagi dia akan pindah ke Jogja, jadi aku bisa main kapan-kapan, bisa mencium kapan-kapan juga. Oya,,hal ini juga tidak kalah penting, aku punya guru bahasa inggris yaitu tante Arum, ibunya My Baby Ali. Jadi aku selain belajar bahasa Arab dengan Om The Rud, aku juga belajar bahasa Inggris dengan Mbak Arum. Yaah.. mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan. Cukup sekian dan terimakasih.