Me and Friends

Me and Friends
FOSMAN (Forum Scientist Muda Nasional)

Minggu, 22 Desember 2013

Belajar Pendidikan Karakter dari Pertemuan Singkat di Research Team

Semangat dan pantang menyerah. Itulah sifat yang tergambarkan dalam diri seorang mahasiswa baru dari Fakultas Teknik. Ia benama Rizky. Entah mengapa aku ingin mengulas kisah yang sangat mengisnspirasi dari dirinya. Baru satu bulan, aku mengenalnya dalam Research Team, salah satu alur dari UKM Penelitian UNY.
22 September 2013, pertama kali kubertemu dengannya. Kami dibimbing oleh dua orang mentor yang luar biasa, Mas Ingge dan Wahyu Ihsan namanya. Tetapi dalam proses pembimbingan, kami lebih sering dibimbing sama mas Ingge. Hemm..mentor yang menginspirasi sudah biasa kali ya, tak perlu dibahas. Maba yang menginspirasi, baru luar biasa.
Kembali ke topik awal. Saat pembagian tim, itulah awal dari berinteraksinya aku dan Rizky, emh ditambah Tesa. Rizky dan Tesa dulu satu SMK, yang dulu pernah berjuang bersama-sama meraih juara 3 Lomba Kreativitas Siswa. Dari raut wajahnya sudah terlihat bahwa mereka ini adalah anak-anak dengan semangat yang tinggi. Wajah-wajah itulah yang membuatku menunda mengerjakan PKMM ku yang telah direncanakan sejak awal September 2013. Yaah, aku lebih mementingkan PKMP dari Research Team yang kukerjakan bersama mereka. Karena, mereka semangat banget, dan aku tidak mau membuat mereka kecewa. Emmh, ada satu partner lagi namanya Erric. Dia adalah orang yang juga membantuku dalam tim ini.
Nastar Bekatul. Itulah topik dari PKM Research Team kami. Awalnya sempat bingung antara mau dibuat PKMP atau PKMK. Karena belum tahu kandungan gizinya, akhirnya kami lebih memilih untuk dibuat PKMP. Untuk memutuskan jenis PKM-nya saja, rizky masih sempat bertanya juga dengan guru SMK-nya, dan jawabannya pun sama, PKMP. Yaah, itu adalah karya dia dan Tesa yang sempat meraih juara 3 LKS.
Saat pertama membaca susunan penulisan dari Rizky, aku tertawa ngakak. Bukan hanya karena penulisannya yang amburadul, akan tetapi juga teringat pada saat aku SMA. Rizky mendingan, rumusan masalah ada 5 tujuannya ada 8, aku dulu antara tujuan dan kesimpulan sama sekali tidak ada sangkut pautnya. Padahal kesimpulan itu menjawab tujuan. Akhirnya dibantailah pada saat presentasi di Kabupaten. Hmm..pengalamanku yang sangat menyedihkan.
Hebatnya Rizky, dia langsung bertanya dan sangat antusias untuk memperbaiki karyanya. Sore diberi PR ini, besoknya sudah langsung dikerjakan. Minta dikoreksi, konsultasi sama mas mbak UKMP, dan langsung disempurnakan. Tanpa lelah dalam mencari ilmu. Bahkan, tak jarang ia datang ke mipa untuk mencari dosen pembimbing.
5 Oktober adalah waktu untuk ulpload internal. Sebelum upload, ia terus menyempurnakan PKM-nya itu. Yaah di depan Sekre KSI MIST yang penuh dengan keramaian maba-maba yang ingin berkarya. Saat mau upload, web-nya error. Pada malam harinya, Erric-lah yang bertugas untuk upload.
Hmm..hari demi hari terlewati. Sampai persiapan presentasi proposal. Hmm..semangatnya yang membara dari imogiri sampai ke UKMP untuk belajar presentasi. Pada saat presentasi pun, ia terlihat keren banget. Benar-benar menerapkan saran dari sang mentor.
Sampai saat H-1 upload eksternal. Pada sore harinya tiba-tiba dapat sms “mbak, mas, tas-ku dan semua isinya hilang. Pkm yang sudah fix ada di laptop dan belum sempat aku upload. Maaf sekali L sekarang aku bingung mau ngapain.”
Apa yang akan kalian lakukan, jika kalian menjadi si pemilik tas?
Kalau aku, mungkin galau, sedih, dan kehilangan semangat. Mungkin aku tak akan pernah berpikir akan PKM-PKM-an yang telah kuperjuangkan selama satu bulan.
Hmm..saat itu aku berusaha menenangkannya. Aku pun tak membahas PKMP-nya itu. Aku hanya mengikuti dia saja.
Lalu ia tanya “terus bagaimana?”. Dan kujawab “tidak apa-apa, kita perbaiki saja, masih ada waktu.”
Dari pagi, hingga sore dia memperbaiki PKM-nya itu. maklumlah, file yang kubawa hanya fix untuk proposal seminar saja. Yaa, selama waktu belum habis ia masih berjuang untuk itu. Kebayang nggak sih? Kalau aku, mungkin konsentrasi sudah amburadul.
Setelah selesai, ia pamit pulang dan berkata “nanti malam aku aja yang upload, nanti aku ke warnet”. Ya Allah, sabar banget ni anak. Walaupun senyumannya sedikit tertutupi oleh kesedihannya.
Sampai malam jam 8, aku on line dan chat dengan dia. Ini hari terakhir upload. Ngetik alamatnya saja terkadang nggak keluar apalagi log in, terlebih upload. Karena telah larut malam, saya suruh send ke fb dan aku yang akan bertanggung jawab untuk meng-uploadnya.
Tiba-tiba aku terbangun dan waktu telah menunjukkan pukul 23.50 WIB. Astagfirullah, aku ketiduran. Jam 24 lebih sedikit, aku bisa log in. Akan tetapi, tombol-tombol sudah tidak aktif lagi. Aku menyangka, waktu memang telah habis. Saat itu, aku merasa bersalah banget sama Rizky. Khawatir, semangat membara dari dia luntur karena tak ter-upload. Aku pun terus terang “dek, maaf. Aku ketiduran”.
Lama tidak ada balasan, mungkin dia sudah tertidur pulas. Aku terus mencoba dan mencoba. Sekitar pukul 01.14 WIB tombol-tombol aktif kembali, dan Alhamdulillah PKMP bisa terupload.
Skitar pukul 5, Rizky sms “nggak papa mb, mungkin belum rejeki”.
Bagaimana perasaanmu??
Aku lemas membaca sms nya. Ya Allah, dia sabar banget. Dari semangat mencari ilmu, belajar presentasi, laptop hilang lanjut memperbaiki PKM dari awal, pasrah PKM tidak terupload padahal sebelum itu ia telah berjuang demi teruploadnya PKM.
dengan tegas kukatakan “alhamdulillah, sudah di upload dek. Ternyata masih bisa”
Dengan singkat, padat, dan jelas ia berkata “Alhamdulillah J
Dari pertemuan singkat di Research Team ini, aku bisa belajar banyak dari dia. Semangat, sabar, pasrah. Aaaahhh...pendidikan karakterlah pokoknya. Hehehe....