Me and Friends

Me and Friends
FOSMAN (Forum Scientist Muda Nasional)

Minggu, 23 Juni 2013

Puzzle Of My Heart Kembali Lagi ^_^

Hari ini aku dapat sesuatu lagi ni. Bahwa sebenarnya nikmat dunia ini hanyalah sampah. Allah memberikan nikmat di dunia ini untuk orang beriman sekaligus orang kafir. Karena kenapa? Ya karena nikmat di dunia ini hanya sampah. Gambarannya begini si A mengumpulkan sampah lalu si B meminta sampah tersebut. Lalu si A dengan senang hati memberikan sampah tersebut ke si B. Seperti itulah gambarannya. Bahkan Allah melebihkan nikmat dunia ini kepada si kafir.
Teman-teman, sebagai orang yang beriman tentunya kita yakin adanya hari akhir. Kita juga tahu, bahwa di dunia ini kita mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk dibawa ke kehidupan yang abadi. Aku juga dapat dongeng ni. Di suatu wilayah terdapat kerajaan. Kalau menjadi raja disitu, tentunya akan mendapatkan nikmat yang sangat luar biasa. Bebas mau makan apa saja. Tempat tidur yang sangat nyaman, kasurnya empuk, kamar ada AC-nya, udah ada pelayan, pokoknya mau apa saja dapet deh. Mau makan pizza? oke. Mau spaghetti? Siap!! Mau minum susu? Panggil pelayan. Hahaha, nikmatlah pokoknya. Akan tetapi, nggak enaknya begini. Aturan di wilayah ini ialah, rakyat yang menjadi Raja bisa berasal dari kalangan manapun. Akan tetapi ia hanya bisa menjabat selama 5 tahun. Setelah selesai menjabat ia akan dibuang ke hutan belantara, yang di sana tidak ada manusia dan hanya terdapat binatang-binatang buas yang siap memangsanya. Tidak ada yang berani mencalonkan diri sebagai Raja selama bertahun-tahun di wilayah tersebut. Sampai akhirnya ada seorang pria miskin yang tidak punya kerjaan lalu mencalonkan diri untuk menjadi Raja.
Saat pria tersebut menjadi Raja, ia menikmati kehidupannya sebagai raja. Ia hanya bersenang-senang. Katanya ni ya “Santai....masih lamaaa, bersenang-senang dulu..”. Pada tahun kedua ia masih bisa bersenang-senang, akan tetapi nikmat yang ia dapatkan tidak seperti dulu lagi. Di tahun ke tiga, Ia sudah mulai lemas. Pada tahun keempat, ia mulai sakit parah. Hingga tahun kelima, sakitnya tambah parah dan saat masa kejayaannya habis, rakyat membuang raja tersebut ke hutan belantara sesuai dengan perjanjiannya. Miris bukan???
Setelah itu, open recruitment lagi. Saat ini, yang akan menjadi Raja ialah seorang pemuda cerdas yang telah mengetahui seluk beluk wilayah kerajaan. Ia juga mengetahui aturan dalam menjadi raja. Sehingga saat diangkat menjadi raja, ia menggerakkan rakyatnya untuk merubah hutan belantara tersebut menjadi rumah yang indah melebihi indahnya istana kerajaan. Pohon-pohon ditebangi dan Binatang-binatang dialihkan. Jadi, masa kepemimpinannya hanya dihabiskan untuk membangun rumah tersebut. Hingga akhirnya pada akhir kepemimpinannya ia bukan dibuang di hutan belantara tersebut, akan tetapi ia hidup di rumah yang mewah melebihi mewahnya kerajaan yang selama 5 tahun ia tempati. Pemuda ini hidup bahagia. Walaupun pada 5 tahun ia tidak begitu menikmati kehidupannya sebagai rakja tetapi ia bisa berbahagia setelah akhir kepemimpinannya.
Begitulah gambarannya. Kehidupan di dunia ini hanya sementara, seperti kepemimpinan raja yang hanya 5 tahun. Saat hidup, kita harus mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak, seperti pemuda nomor 2 yang begitu cerdas menyiapkan segala keperluannya untuk kehidupannya pada saat ia lengser. Jika tidak menyiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat, maka kita akan sengasara seperti pemuda nomor 1.
Hemm,, walaupun sedikit ilmu, semoga bermanfaat ya ^_^. Semoga kita bisa saling mengingatkan dalam kebaikan ya J. Kini saya ingin bercerita tentang Teefasque. Apakah itu Teefasque? Yupz, itu adalah sebuah singkatan dari Teenager Of Al-Ikhlas Mosque yang berarti Remaja Masjid Al-Ikhlas yang dirintis oleh Mas Rizal. Organisasi ini berdiri pada tahun 2006 dengan nama RIMAS “Remaja Islam Citra Ringin Mas” yang diketuai oleh kakak saya sendiri Muhammad Ilyas. Pada saat itu beliau duduk di kelas 2 SMA alias kelas sebelas. Menurut pandangan saya sendiri, pada saat kepemimpinan beliau pengembangannya belum maksimal. Banyak ambisi dari ketuanya akan tetapi pengembangannya hanya terfokus pada remajanya sendiri belum ke adik-adik TPA-nya. Tetapi ada kelebihannya juga, pada saat itu adalah puncaknya kas remaja tumbuh subur. Mencapai 300-an ribu (kalau tidak salah). Nah, pada saat itu kan uang segitu banyak banget ya, sekarang juga banyak sih hehe.
Ditahun kedua yaitu 2007, kepemimpinan pindah di tangan Rio Febrizta Pradana Putra. Saat beliau memimpin ia baru duduk di kelas 1 SMA alias baru lulus SMP hihihi, kakak kelas aku passs. Pada saat kepemimpinan beliau, tidak terasa adanya RIMAS. Sama sekali tidak ada kegiatan. Layaknya RIMAS itu telah hilang dari peraduannya. Kog bisa? Kalau menurut analisis saya, itu karena ketuanya dikarantina. Beliau kan SMK di pelayaran, kalau tidak salah di Kulon Progo. Oww..pantesan.
Satu tahun kemudian tepatnya pada tahun 2008, lebih tepatnya lagi pada saat aku lulus SMP, Remaja Masjid mulai terdengar lagi. Ini juga berkat Mas Rizal yang menjadi perintis kembali remaja masjid. Saat itu ada seseorang yang datang kerumahku. Namanya Naufal. Mengajak aku untuk kumpul di masjid. Karena aku orangnya pemalu dan penakut, sehingga banyak pertanyaan. Yang ikut banyak nggak? Yang cewek ada nggak? Dan dia menjawab ada. Oke, aku berangkat.
Setelah banyak yang berkumpul, mulai perkenalan dan ternyata Naufal adalah ketua yang baru setelah RIMAS hampir lenyap. Subhanallah anak kelas 2 SMP menjadi ketua Remaja masjid yang pada saat itu banyak yang sudah SMA bahkan kuliah, walaupun tak lama kemudian yang kuliah hanya tersisa aku dan Riris. Ditahun kepemimpinannya, mulai terlihat keaktivan pengurus. Misalnya saja mengikuti kegiatan outbond remaja, akan tetapi juga belum terlihat perkembangannya ke TPA sampai dibentuk susunan pengurus menjelang Puasa Ramadhan 2009. Nah, saat itulah aku ditunjuk oleh ketua menjadi wakilnya. Rasanya sih, seneng dapat kepercayaan sebagai wakil ketua. Karena dari dulu aku ingin perubahan di TPA Al-Ikhlas, tapi... siapa gue???
Ramadhan tahun 2010 ini adalah saat spesial. Yaitu bergantinya nama RIMAS menjadi Teefasque. Yupz, nama itu aku yang buat. Kepanjangannya ialah Teenager Of Al-Ikhlas Mosque. Nama itu aku dapatkan pada saat di sekolah. Aku masih ingat, saat itu aku lagi ngobrol sama temanku namanya Tari yang saat ini lagi bekerja di tempat pariwisata, Malaysia. Saat aku usulkan ke teman-teman, eiiitzz... langsung setuju deh. Kini, ingin membuat lambang Teefasque dan Cap-nya. Kalau bisa dilegalkan sekalian deh. Hahaha.
Hmm..akhir kepengurusan Fathin Naufal Nur Islam dan Nurul Hidayah berakhir di bulan Desember 2011. Seharusnya yang berakhir aku aja sih, Naufalnya nggak usah. ya karena aku sibuk banget. Tapi beliau minta diganti, yasudahlah.
Awal tahun 2012, Teefasque dipimpin oleh Galih Candra Tama. Diwakili oleh Setyo Kinanti dan Zendy Arifin. Naufal, Aku, dan Riris menjadi pengawas remajanya. Dalam kepemimpinannya, kemajuan TPA Masjid Al-Ikhlas sungguh luar biasa. Remajanya semakin banyak dan kegiatannya pun semakin Cethar Membahana.
Pada tahun 2013, wakil ketua I Setyo Kinanti digantikan oleh Ummul Hasanah. Akan tetapi strukturnya jadi berubah. Ketua Umum Galih, Ketua I Zendy, dan Ketua II Ummul Hasanah. Kegiatan selama 1 tahun, sedang dalam proses. Kepengurusan juga akan dirombak ulang dan akan dibentuk divisi-divisi guna mempermudah menjalankan tugas dan program kerja Remaja.

Hemm...dari tadi ngomongin ketuanya ya?? Mbok ngomongin bendahara, sekretaris atau anggota?? Hemm,, nanti aja, biar nggak kepanjangan. Ketuanya aja cukup deh. Nanti kalau sudah dirombak ulang, aku share deh kepengurusannya. See you next time ^_^.