Lama sekali jari-jariku
ini tidak menari diatas keyboard.
Yaah, itu karena kesibukanku sampai tidak menyempatkan diri untuk menyentuhnya.
Sembari menunggu datangnya pembicara, saya mencoba untuk mengayunkan
jari-jariku kembali. Sebentar lagi akan ada pelatihan P3K, tapi sebenarnya
namanya sudah diganti menjadi PK. Karena kenapa? Karena jika namanya teteap
P3K, maka Pertolongan pertamanya hanya pada waktu kecelakaan saja. Jadi lebih
baik namanya PK alias Pertolongan Pertama. Jadi, pada saat sakit tetap saja
bisa ditolong. Pada saat pelatihan seminggu yang lalu, saya mengetahui
istilah-istilah baru. Akan tetapi yang saya ingat hanyalah LDR. Kira-kira apa
kepanjangannya? Long Distance Relation kah??
Ow..tentu bukan. Kepanjangnnya ialah Lihat, Dengar, dan Rasakan. Lihat
tanda-tanda masih bernafas, dengar suara pernafasan, dan rasakan adanya
pernafasan. Hohoho, unyu kan. Aku malah baru tahu kalau ada istilah bahwa LDR
yang terkenal itu kepanjangan dari Long
Distance Relation.
Tugas saya kali ini
banyak banget. Sambil menulis, sambil kuingat kembali apa saja tugas liburan
saya? Pertama, menjadi pengawas Teefasque. Kedua, menjadi Panitia OSPEK
Fakultas sebagai Sie P3K. Ketiga, Proposal Seminar Bela Negara serta KDS dan GP
1 nasional. Keempat, saya harus menyicil buletin untuk OSPEK. Kelima, saya
harus menyicil majalah untuk HUT Menwa. Keenam, ada Sembada Cendekia. Ketujuh,
LPJ KSI MIST. Kedelapan, menjadi Aktor Pentas Raya SEKRUP FMIPA UNY.
Kesembilan, harus bisa menghasilkan karya antara lain Cerpen dan KTI. Kalau
dilihat, mungkin tidak tugas-tugas saya akan selesai?? Jawabannya jelas SANGAT
TIDAK MUNGKIN. Karena kenapa? Tugas itu jangan dilihat, tetapi dikerjakan.
Yaah, saya sangat menikmati semuanya. Semua itu akan saya lakukan semua dengan
CINTA. Yaa, cinta kepada semua yang saya kerjakan.
Disini saya mau
bercerita. Hmm..begitu banyak organisasi yang saya ikuti. Organisasi-organisasi
yang saya ikuti, sangat berbeda ranahnya. Pertama, Teefasque ranahnya seperti
ROHIS (dakwah), urusannya lebih ke TPA. Kedua, KSI MIST ranahnya dibidang
Penelitian. Ketiga, SEKRUP ranahnya dibidang kesenian. Keempat, MENWA ranahnya
ke Bela Negara. Kelima, Sembada Cendekia ranahnya ke dakwah dan lebih ke
sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman DIY. Dari ranahnya saja sudah jelas ya.
Kira-kira bagaimana makhluk-makhluk yang ada didalamnya? Tentu sangat berbeda
pula. Obrolan-obrolannya pun juga sangat berbeda. Kira-kira ilmu yang paling
banyak didapat dimana? Jawabnya semuanya. Karena semua bidang-bidang tersebut
masing-masing ada ilmunya. Kalau yang paling menghibur? Hmm..kira-kira yang
mana ya?? Jujur, saya jawab di Sekrup. Orangnya aneh-aneh, alay-alay, dan
karena itulah saya disana bisa tertawa sampai perutku sakit. Begitulah, kalau
mau tertawa tapi ditahan. Ya harusnya memang seperti itu aturannya, tertawa itu
jangan sampai lupa mati. Huaaa...jadi ngomongin mati. Yupz, kesejatian kita
akan terlihat pada saat kita mati nanti. Hmm,,waktu, tempat, dan cara kematian,
3 hal tersebut masih dalam misteri. Makanya hati-hati, jaga sikap, jaga
omongan, jaga aurat, jaga semuanya.
Pesertanya sudah mulai
berdatangan. Sudah lumayan banyak ni. Semuanya dinikmati saja. Aku ingin
mencoba mengupas kata-kata dari seseorang. “Biarlah
waktu dan raga itu bekerja, yang paling sulit adalah mempertahankan azzam”.
Dalam banget ya kata-kata dari beliau. Itu adalah kata-kata yang beliau ucapkan
pada saat saya menghadapi masa-masa galau dan ketakutan. Pada saat itu saya
mendapatkan amanah sebagai KSU Humas di Menwa dan Sekretaris I di KSI Mist.
Rasanya takut akan tidak bisa menjalankan amanah tersebut. Tapi setelah keluar
kata-kata tersebut dari chat
facebook, rasa percaya diriku mulai tumbuh. Dari dalam hati aku mengatakan
“pasti bisa dan pasti bisa”. Terbukti dalam tengah tahun ini saya melewatinya.
Ada dua temanku yang sedang galau dengan masalahnya dan saya berikan kalimat tersebut,
eh termotivasi. Langsung update status. Berarti memang keren banget ya kalimat
itu. Ohya, kalau ada yang membaca ceritaku ini, kira-kira tahu tidak apa maksud
dari kalimat tersebut? Jadi begini, kalau kita bekerja itu jangan melihat
berapa banyak tugas kita. Kerjakanlah satu persatu, biarkan ragamu itu bekerja,
biarlah waktu itu berputar, tetap istiqomah dalam mengerjakannya. Lama-lama
selesai kan? Hal yang paling indah adalah pada saat kita bisa menyelesaikan
amanah yang diberikan kepada kita. Betul nggak???
Sepertinya sudah hampir
mulai ni pelatihannya. Si MC sudah mulai beraksi. Ini dari MIPA Cuma GUE. Owh,
kasian sekali. Pembicaranya belum datang, si MC Galau. Sepertinya saya kenal,
namanya ALIF dari KSR. Ia juga dari MIPA, biologi pula. Hmm, jadi MC itu sulit
tau. Aku belum berani jadi MC. Pernah siih, waktu SD. Kalau ditelusuri, mengapa
pada saat SD saya lebih berani daripada sekarang?
Hmm..aduuuh ini lagi
asyik menulis malah ada ice breaking.
Pleaseeeee, gue lagi beraksi ni. Timun, Nanas, Pepaya, Semangka, bengkoang. Gue
jadi apa ni? Owh, ternyata pembicara sudah datang. Siip deh, saya tutup dulu.
(08.53 WIB)
Yeah, sekarang waktu
telah menunjukkan pukul 12.53 WIB. Saatnya melanjutkan tulis-menulis guna
melepas rasa galau. Serius, sekarang saya tambah galau. Padahal kemarin
semangatku membara-mbara dan sekarang menjadi pesimis, down, dan ougggh. Ya
Allah..tolong hambamu ini. Ada masalah apa sih? Entahlah, aku sangat
bersemangat tadinya, rasanya butuh teman curhat. Kalau curhat itu sama Allah,
bukan sama manusia. Sulit ya ternyata, melakukan apa yang betul-betul benar.
Andai saja saya akrab dengan beliau, mungkin aku akan curhat. Tetapi apa daya
tangan tak sampai (husshh...). Curhat sama dia sepertinya menyenangkan. Ia selalu
punya solusi. Walaupun ia hanya memberikan buah yang masih ada kulitnya dan aku
disuruh mengupasnya sendiri. Tapi, itu cukup untuk bisa memotivasiku. Sayangnya,
saya tidak akrab dengannya. Owh..mungkin waktu yang akan berbicara. Saya juga
sebenarnya ingin sekali menghindarinya, tapi dia terlalu bijaksana dan saya
butuh ilmu dari dia. Hemm.. orang pintar banyak kog. Belajar tidak harus dengan
dia. Ini malah ngomongin apa sih? Seharusnya ngomong tu seperlunya yang ada
ilmunya, begitu lho. Tapi, ini hanya buat iseng-iseng saja kog. Melatih kebiasaan
saja, biar Habits.
Sekarang berbicara apa
lagi ya. Hemm..tentang pelatihan P3K tadi. Pelatihannya sungguh luar biasa. Menyenangkan
dan melelahkan. Seneng mendapatkan ilmu baru, walaupun masih ada rasa penasaran
di dalamnya. Sepertinya saya belum matang mendapatkan ilmunya. Ingin mencari-cari
tahu lagi. Lelah, tapi tidak begitu lelah. Lebih banyak senengnya dibandingkan
dengan lelahnya. Tadi belum apa-apa sudah disuruh push-up. Seharusnya pemanasan
dulu, minimal tanganlah. Soalnya tadi kan hanya duduk-duduk saja, tidak
melakukan apa-apa. Walaupun hanya 15 kali kan ototnya kaget juga kan. Tadi saya
jadi penolong terus ni ceritanya. “yaiyalah” orang praktiknya aja pake
gendong-gendongan. Mana ada yang kuat gendong aku? Hayooooo.....
Yang terpenting adalah
tetap semangat saja. Jangan pernah putus asa. Siap!!